Tuesday, October 4, 2011

Gubernur Pinta Doa Kedamaian Aceh

Banda Aceh-Jamaah Calon Haji (JCH) Aceh, Minggu (2/10) sekira pukul 16.00 WIB, meninggalkan tanah kelahirannya melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, menuju Jeddah. Dengan menggunakan maskapai penerbangan Garuda Air Bus A 300, sekira 325 jamaah akan terbang selama delapan jam lamanya. JCH kloter pertama ini dilepas Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf diwakili Sekda Aceh, T Setia Budi. Dalam pesannya, Gubernur meminta agar seluruh jamaah mengirimkan doa untuk perdamaian Aceh.

"Di Mekkah dan Madinah banyak tempat yang mustajabah doa, saya berharap seluruh jamaah untuk menyisihkan sedikit waktu untuk mendoakan negeri kita agar Aceh selalu aman, damai, masyaratnya makmur dan berkeadilan,"pinta Setia Budi membacakan sambutan Gubernur. Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Aceh, A Rahman TB mengatakan pemberangkatan haji tahun ini merupakan tahun ke -12 bagi Aceh. JCH yang berangkat tahun ini didominasi jamaah perempuan yakni 2.866 orang. Jamaah dengan rata-rata usia jamaah 51 tahun sampai dengan 60 tahun berjumlah 1.342 orang.

"Jamaah calon haji tahun ini rata-rata berpendidikan sekolah dasar yakni 37,35 persen," tukasnya.
Lebih membanggakan lagi, kata Ketua Tim kunjungan Komisi VIII DPR-RI Sayed Fuad Zakaria, SE pada pelepasan jamaah calon haji (JCH) Kelompok Terbang (Kloter) I di Embarkasi Haji Aceh, penetapan pemondokan JCH di Mekkah untuk tahun ini berada di ring satu dengan jarak maksimal 2.500 meter dari Masjidil Haram. Sehingga tidak lagi diberlakukan fasilitas transportasi darat dan tidak mendapat pengembalian selisih harga sewa pemondokan.

Dikatakan untuk tahun 1432 hijriah penempatan pemondokan untuk seluruh jamaah haji di Madinah berada di wilayah Makaziah yakni wilayah yang berjarak maksimal 500 meter dari Masjid Nabawi, oleh karena itu sama dengan kondisi pemondokan di Mekkah dan tidak ada lagi pengembilan selisih sewa pemondokan di Madinah,

"Tahun lalu masih ada sebanyak lima persen jamaah yang masih menempati pemondokan di luar Markaziah, dan mudah-mudahan dengan kebijakan baru mengenai pemondokan baik di Mekkah maupun di Madinah memudahkan jamaah beribadah dan meningkatkan kualitas haji,"ujarnya. Sayed Fuad Zakaria menambahkan semakin dekatnya jarak ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dapat membantu jamaah untuk lebih sering beribadah ke Masjid. Dia menyebutkan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dengann persetujuan Komisi VIII DPRRI telah menetapkan beberapa kebijakan, yaki besaran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji ( BPIH) musim haji ini rata-rata- Rp 30,77 juta terjadi penurunan sebesar Rp 308.700 dibandingkan tahun lalu.

Sayed Fuad juga berpesan kepada petugas haji agar senantiasa menjaga dan meningkatkan kesabarannya karena mendampingi jamaah bukan hal yang mudah dengan karakter, kebutuhan, dan keinginan yang berbeda-beda. (din)


Sumber:"Rakyataceh.com"

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More