Wednesday, January 4, 2012

Gubernur Aceh: Penembakan Terkait Kecemburuan

Irwandi Yusuf membantah, serial penembakan di Aceh terkait Pilkada pada 6 Februari 2012.

Serentetan penembakan misterius terjadi di Aceh. Sejumlah spekulasi berkembang soal motif penembakan. Polisi bersikukuh, ini kriminal murni. Sementara, Koalisi Masyarakat Sipil Aceh menduga itu bagian konflik jelang Pilkada yang digelar 6 Februari 2012 mendatang. Sebab, yang disasar etnis tertentu.

Dimintai keterangan soal kondisi Aceh terkini, Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf mengatakan, situasi saat ini sudah terkendali. "Situasi bagus, kondusif, aman," kata dia usai Audiensi Muspida Aceh di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu 4 Januari 2012.

Irwandi juga membantah, penembakan terkait politik. "Setelah kami teliti, kami simpulkan, itu tidak ada urusannya dengan politik. Tetapi lebih terkait dengan ekonomi dan kesempatan kerja. Macam mana logikanya kalau mengaitkan dengan politik?," kata dia.

Dia menjelaskan, ada kesenjangan antara penduduk asli dan pendatang. "Kecemburuan orang pribumi terhadap orang pendatang terkait lapangan kerja," kata dia.

Contohnya, proyek jembatan di Aceh Timur, yang menggunakan kontraktor tenaga kerja dari Medan. "Datang beberapa orang mengusir pekerja Medan itu pulang agar orang Aceh bisa bekerja. Sekarang sudah aman dan orang Aceh yang kerja."

Juga yang terjadi di Bireun. "Diminta agar itu diserahkan saja ke tenaga kerja Aceh yang banyak menganggur, tetapi oleh pihak pelaksana tidak bisa karena itu membutuhkan keahlian menanam kabel optik. Akhirnya ya begitu kejadiannya," kata Irwandi.

Gubernur mengakui, kecemburuan sosial dipicu kurangnya lapangan kerja di Aceh. "Kalau sawah banyak tapi orang malas ke sawah. UMR (upah minimum regional) Aceh Rp1,4 juta, paling besar di Indonesia. Pemborong banyak mengambil warga luar Aceh asal mau dibayar dibawah UMR," kata dia.

Irwandi lalu merinci lokasi kejadian penembakan yang kuat diduga berlatar belakang ekonomi. Yakni, di Bireun dan Aceh Utara. "Kalau yang di Banda Aceh tidak jelas motifnya," dia menambahkan.

Kok mereka punya senjata? "Senjata itu di mana-mana di dunia ini banyak," jawab dia.

Pada tanggal 4 Desember 2011, terjadi penembakan di PT. Setia Agung, Aceh Utara, yang menewaskan 3 orang dan melukai 5 orang lainnya. Sebelumnya, terjadi pula penembakan di perusahaan survei minyak dan gas PT Zaratex NV di Sawang, juga Aceh Utara.

Sabtu, 31 Desember 2011, sekitar pukul 21.00 WIB, terjadi lagi penembakan di Mess Telkom di Bireun, Aceh. Pelaku menembaki pekerja galian kabel di Mess Telkom yang saat itu hendak beranjak tidur. Tiga pekerja tewas, dan tujuh lainnya terluka. Seluruhnya adalah pekerja pendatang asal Jawa Timur.

Selang sehari, Minggu, 1 Januari 2012, sekitar pukul 21.30 WIB, seorang warga di Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, juga tewas ditembak kelompok tak dikenal. Ia ditembak di bagian kepala ketika sedang berada di warung kopi. (eh)

Sumber:"VIVAnews"

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More